Eurasiandialogue – Meski banyak lowongan pekerjaan yang membutuhkan setidaknya gelar sarjana, jangan merasa minder. Anda masih bisa mendapatkan pekerjaan yang bagus seperti yang Anda inginkan, lho.
Bahkan, banyak manajer perekrutan mengatakan memasukkan persyaratan pendidikan dianggap jauh lebih mudah dan sederhana. Daripada harus mendalami skill apa tergantung posisi yang dibutuhkan.
Jika Anda merasa memiliki keterampilan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan itu, tidak ada salahnya melamar. Beberapa perusahaan terkadang tidak terlalu peduli dengan gelar sarjana, lho.
1. Baca deskripsi pekerjaan
Sebelum melamar pekerjaan, baca dulu deskripsi pekerjaan dengan seksama. Jadi tanyakan pada diri Anda, apakah Anda melakukan pekerjaan itu? Jika Anda benar-benar berpikir Anda memiliki kualifikasi untuk pekerjaan itu dan hanya gelar pendidikan yang dipertanyakan, maka lakukanlah.
Namun, jika selain gelar di bidang pendidikan, Anda tidak memiliki keterampilan dan pengalaman yang diperlukan, Anda tidak perlu khawatir untuk melamar. Tidak ada gunanya membuang-buang waktu melamar pekerjaan yang tidak cocok untuk Anda. Yang terbaik adalah meningkatkan keterampilan dan kualifikasi Anda terlebih dahulu sehingga Anda lebih berharga bahkan tanpa gelar sarjana.
2. Ikuti kursus dan pelatihan
Bahkan jika Anda tidak memiliki pilihan untuk mendapatkan gelar sarjana, ada cara lain untuk meningkatkan nilai Anda. Misalnya, dengan mengikuti kursus atau pelatihan profesional sesuai minat dan bakat Anda, mereka kemudian dapat muncul di CV.
Selain mengikuti kursus atau pelatihan profesional, Anda juga dapat mengikuti program sertifikasi terkait pekerjaan yang Anda inginkan. Ijazah yang diperoleh juga dapat disertakan untuk melengkapi daftar riwayat hidup atau curriculum vitae. Ada banyak program sertifikat yang bisa diambil dengan jadwal yang cukup fleksibel, bahkan ada yang bisa diambil secara online.
3. Jujurlah tentang latar belakang pendidikan Anda
Apapun alasannya, jangan pernah berpikir untuk berbohong saat melamar pekerjaan, terutama tentang pendidikan Anda. Jika dia hanya lulusan SMA, jangan sembunyikan dengan berpura-pura menjadi lulusan perguruan tinggi yang terkenal.
Perlu diingat bahwa perusahaan pasti tidak akan menerima pelamar acak untuk posisi penting. Mereka akan memeriksa latar belakang pendidikan Anda selama proses perekrutan. Ketika Anda ketahuan berbohong, perusahaan dapat membatalkan tawaran pekerjaan dan bahkan memutuskan hubungan kerja secara sepihak.
4. Hubungkan Skill yang Dimiliki dengan Pekerjaan
Bahkan jika Anda tidak memenuhi persyaratan pendidikan, tunjukkan bahwa Anda cocok untuk pekerjaan itu. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengaitkan keterampilan dan pengalaman yang Anda miliki dengan deskripsi pekerjaan, yang juga dikenal sebagai penugasan pekerjaan untuk posisi tersebut.
Tolong tunjukkan pengalaman dan keterampilan yang Anda miliki. Kemudian gunakan itu sebagai senjata dan kekuatan untuk menunjukkan bahwa Anda kompeten.
5. Memperluaskan Jaringan
Jaringan adalah cara terbaik untuk mendapatkan wawancara saat melamar pekerjaan, bahkan jika Anda tidak memiliki gelar yang diperlukan. Saat melamar pekerjaan, hubungi orang yang pernah bekerja di perusahaan tersebut sebelumnya.
Beri tahu mereka bahwa Anda sedang melamar pekerjaan untuk posisi yang kosong. Kemudian tanyakan apakah mereka bersedia memberikan rekomendasi atau memberi tahu manajer perekrutan tentang Anda. Jangan lupa untuk menyebutkan bahwa Anda adalah orang yang direkomendasikan untuk melamar posisi di posisi tersebut.
6. Tetap berpikir positif
Sebaiknya jangan terlalu fokus pada gelar sarjana yang tidak Anda miliki saat menulis surat lamaran. Hindari ungkapan seperti “Saya tidak memiliki gelar sarjana, tapi…” karena ini hanya akan menunjukkan kekurangan Anda.
Alih-alih, fokuslah pada keterampilan yang benar-benar Anda kuasai saat ini yang relevan dengan pekerjaan itu. Kemudian, jelaskan juga mengapa pengalaman kerja Anda menjadikan Anda kandidat yang sangat cocok untuk mengelolanya. Ini akan membuatnya lebih berharga daripada hanya menunjukkan kesenjangan dalam hal pelatihan akademik.
Referensi: