Beberapa orang mungkin telah mengetahui tentang persyaratan gaji minimum untuk KPR baik rumah subsidi maupun non-subsidi. Jika Anda berencana untuk membeli rumah melalui program Kredit Pemilikan Rumah (KPR), tentu penting untuk mengetahui batasan gaji minimal yang diperlukan.
Batas gaji minimum dalam KPR menjadi penentu bagi bank untuk menilai apakah calon peminjam mampu membayar cicilan rumah atau tidak. Pengetahuan tentang gaji minimal untuk KPR menjadi informasi yang krusial sebelum Anda memulai proses ini. Bacalah informasi selengkapnya di bawah ini!
Ini Batasan Gaji Minimal KPR Subsidi dan Nonsubsidi
Pengajuan KPR memiliki syarat minimum gaji yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu untuk rumah subsidi dan non-subsidi.
- Gaji minimum yang diperlukan untuk KPR rumah subsidi adalah sekitar Rp4 juta dengan rentang pendapatan antara Rp4 juta hingga Rp7 juta.
- Minimal gaji untuk KPR rumah komersial adalah Rp5 juta tanpa adanya batasan maksimum pendapatan.
Mengapa Pentingnya Batas Minimal Gaji dalam KPR?
Selain menjadi tolok ukur bagi lembaga keuangan, persyaratan gaji minimum untuk KPR membantu calon peminjam dalam mengevaluasi kapasitas kredit mereka. Penting untuk memastikan gaji pemohon mencukupi, agar pembayaran cicilan tidak menimbulkan kesulitan keuangan.
Apabila gaji pemohon tidak memenuhi syarat, kemungkinan besar permohonan KPR akan ditolak oleh bank. Lebih lanjut, keberadaan status pegawai tetap sangat disarankan. Hal ini bertujuan untuk memastikan stabilitas pendapatan setiap bulan, yang menjadi landasan untuk pembayaran cicilan KPR yang sudah diambil.
Meskipun demikian, seorang pengusaha atau wiraswasta juga dapat mengajukan KPR. Terdapat program KPR khusus untuk wiraswasta dengan syarat dan ketentuan tersendiri yang saat ini tersedia
Persyaratan dan Ketentuan Dasar untuk KPR
Setelah memenuhi syarat gaji minimum, terdapat beberapa persyaratan lain yang harus dipenuhi saat ingin mengajukan KPR, antara lain:
- Menjadi warga negara Indonesia (WNI)
- Usia minimal 21 tahun atau sudah menikah
- Batas usia maksimal 55 tahun bagi karyawan dan 65 tahun bagi pengusaha saat cicilan lunas
- Fotokopi KTP, Kartu Keluarga, dan Akta Nikah
- Fotokopi rekening koran
- Slip gaji untuk karyawan dan laporan keuangan bagi pengusaha
- Surat keterangan kerja atau surat keterangan usaha
Syarat dan ketentuan di atas merupakan pedoman umum, setiap bank mungkin memiliki persyaratan yang berbeda. Karena itu, disarankan untuk berkomunikasi dengan bank yang Anda pilih agar pengajuan KPR Anda dapat disesuaikan dengan persyaratan yang berlaku.
Tips Sebelum Mengajukan KPR
- Pilih Hunian yang Sesuai dengan Anggaran
Walaupun KPR dapat memudahkan pembelian rumah, bukan berarti calon peminjam bisa secara sembarangan memilih properti yang ingin dibeli. Memilih hunian yang akan di-KPR-kan haruslah mempertimbangkan harga yang sesuai dengan kondisi keuangan.
Calon peminjam bisa berkonsultasi dengan bank mengenai jenis properti mana yang dapat dibeli melalui program KPR. Ada banyak pilihan perumahan berkualitas dengan harga yang terjangkau di berbagai lokasi yang dapat dijadikan sebagai referensi.
- Manfaatkan Simulasi KPR
Daripada hanya menebak jumlah cicilan yang harus dibayarkan, lebih baik menggunakan fasilitas simulasi KPR. Selain mengetahui estimasi jumlah cicilan, fitur ini juga memberikan gambaran tentang seberapa besar uang muka yang perlu disiapkan.
Bahkan, fitur ini dapat memperlihatkan seberapa layaknya pengajuan KPR berdasarkan data gaji, status pekerjaan, harga properti, dan lainnya.
- Sediakan Uang Muka Sedini Mungkin
Jika gaji Anda tidak terlalu besar, menabung menjadi solusi tepat untuk mengumpulkan uang muka. Selain itu, dengan menabung, Anda dapat membentuk dana darurat untuk keperluan lain di luar uang muka.
Besaran uang muka tidak ditentukan secara kaku, bergantung pada kemampuan pembeli properti. Akan tetapi, untuk kelancaran pengajuan KPR, sebaiknya sediakan sekitar 30% dari total harga rumah sebagai pembayaran awal (down payment).