Pada kesempatan kali ini akan ada pembahasan mengenai sejumlah fakta sindrom anak pertama. Fakta fakta sindrom anak pertama tersebut memiliki kaitan dengan sifat dan juga karakteristik tertentu yang sering kali diyakini dipunyai oleh anak sulung, seperti sifat suka mengatur dan juga mandiri.
Sebetulanya, sampai sekarang ini, hubungan antara urutan kelahiran dan juga karakteristik seorang anak masih harus terus diteliti lebih jauh. Akan tetapi, banyak psikolog yang meyakini jika urutan kelahiran memang bisa memberikan pengaruh pada perkembangan kepribadian, psikologis, dan juga bahkan potensi diri seorang anak, termasuk anak pertama.
Berikut ini akan ada penjelasan mengenai fakta menarik tentang sifat sindrom anak pertama yang umumnya dimiliki anak sulung.
- Perfeksionis
Tidak seperti anak tengah atau anak bungsu, anak pertama hanya memiliki orang dewasa untuk dijadikan contoh, yaitu orang tua atau pengasuhnya. Ini membuat anak pertama terbiasa melihat hal-hal yang sempurna sejak kecil, misalnya melihat orang tuanya makan tanpa berantakan atau menyetir dengan lancar.
Walau terkesan sepele, berbagai kesempurnaan tersebut secara tidak sadar akan ditiru oleh anak sulung. Inilah yang membuat anak pertama tumbuh menjadi sosok yang ambisius dan perfeksionis.
- Terbiasa mandiri
Setelah memiliki adik, anak pertama biasanya akan mulai dilatih dan dituntut oleh orang tuanya untuk menjadi mandiri, meski usianya masih kecil. Misalnya, sudah harus bisa tidur, membereskan mainan, atau pulang-pergi ke sekolah sendiri. Karena sudah dilatih sejak dini, sifat mandiri pada anak pertama kemudian akan terbawa hingga ia dewasa kelak.
- Berjiwa pemimpin
Umumnya, anak pertama juga memiliki jiwa kepemimpinan yang tinggi. Soalnya, sedari kecil umumnya ia sudah diberikan banyak tanggung jawab di rumah, seperti membantu pekerjaan rumah atau sekadar mengawasi adik-adiknya bermain, sehingga membuatnya terbiasa untuk memegang kendali.
Namun terkadang, hal tersebut bisa membuat anak pertama sulit untuk mendelegasikan tugas, karena ia tidak cukup percaya bahwa orang lain bisa melakukan pekerjaan sebaik dirinya.
- Memiliki prestasi yang baik
Anak pertama juga disebut-sebut cenderung lebih berprestasi dan memiliki IQ yang tinggi daripada saudara-saudaranya. Ini dikaitkan dengan banyaknya perhatian dan waktu yang diberikan oleh orang tua kepada anak pertama, misalnya untuk membacakan buku atau menjelaskan berbagai hal, sebelum hadirnya anak kedua, ketiga, dan seterusnya.
- Cenderung kurang fleksibel
Mengingat sifatnya yang ambisius dan perfeksionis, anak pertama sering kali memiliki ketakutan pada kegagalan dan salah langkah. Akibatnya, anak pertama jadi terlalu berhati-hati dan lebih senang mencari cara-cara yang aman dalam menjalani hidupnya.
Nah, hal itulah yang kemudian membuat anak pertama tumbuh menjadi orang yang kurang fleksibel, tidak menyukai perubahan, dan sering ragu untuk keluar dari zona nyamannya.
- Suka Mengatur
Demi mencapai prestasi serta kesempurnaan, anak sulung cenderung mengendalikan segala sesuatu di sekitarnya, termasuk sang adik. Kecenderungan bawaan untuk memimpin dan dorongan untuk bertindak sebagai orangtua kedua bagi adik-adiknya dapat menjadi alasan mengapa beberapa anak tertua menjadi terlalu mengatur.
- Obsesif
Anak tertua cenderung menjadi pelindung saudaranya yang lebih muda. Ini adalah karakteristik baik yang dimiliki para anak sulung kecuali berubah menjadi ekstrem. Jika Anda melihat bahwa si sulung terobsesi untuk membuat segala hal sempurna, ini bukan lagi karakteristik sehat.
Obsesi ini dapat menyebabkan anak yang lebih muda menjadi terbiasa akan perlindungan yang membuatnya selalu bergantung pada sang kakak. Sementara yang tertua bisa kehilangan jati diri karena saudara kandungnya serta menjadi sosok yang obsesif.
Perlu diingat bahwa pada kenyataannya setiap orang unik karena memiliki karakteristik yang berbeda. Ada begitu banyak faktor berbeda yang menentukan kepribadian seseorang.